Dimana Otaknya |
Seorang Indonesia menderita kecelakaan parah sehingga membutuhkan operasi otak yang canggih di USA. Dokter di USA yang sedang melakukan operasi tersebut melakukan pembedahan pada kepala korban, namun terjadi heboh besar karena ternyata didalam kepala korban tidak terdapat otak. Karena mengalami jalan buntu, dokter tersebut menelpon koleganya yang biasa menangani operasi otak orang Indonesia. Kolega ini dengan tenangnya menyarankan agar dokter tersebut jangan mencari otak orang Indonesia di kepala tetapi di “dengkul” (= lutut) ... voila ... ternyata setelah dicheck ... memang betul otak orang Indonesia tersebut betul-betul di “dengkul.” |
Klo Do'a yg jelas dong bung!!!! |
|
Nenek dan Lift |
Yang Boleh dan yang Tidak |
Seorang jendral Militer mengundang para wartawan guna memberi arahan apa yang boleh diberitakan dan apa yang tidak boleh diberitakan. “Berita Suksesi tidak boleh ditulis, Presiden tidak suka. Pemogokan buruh, jangan ditulis, nanti terjadi konflik. Berita korupsi tidak boleh dipolitisir, wibawa pemerintah rusak. Monopoli tidak boleh menyebut keluarga Presiden, itu tidak etis. Politik tidak boleh memihak rakyat, nanti resah. Kenaikan harga tidak boleh dijadikan berita utama, rakyat nanti marah. Berita ini tidak boleh.... Berita ini tidak boleh....dst.” Seorang wartawan muda yang tidak sabar lalu menyela, “kalau begitu Jendral, apa yang boleh kami beritakan?” Si Jendral menjawab dengan tenang, “ kalian beritakan yang barusan saya ucapkan!” |
Masker |
Sebuah pertemuan tingkat menteri ASEAN baru-baru ini diadakan di Jakarta. Acara yang digelar adalah membahas keganasan asap dari kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra - yang menyebabkan orang-orang di Kuala Lumpur dan Serawak pada sesak nafas dan terpaksa memakai masker. Bahkan Perdana Malaysia, mungkin untuk mengejek Presiden Indonesia, juga memakai masker dalam berpidato di depan umum. Selanjutnya dalam pertemuan Jakarta itu Menteri Lingkungan Indonesia datang. Yang menarik ialah bahwa ia satu-satunya yang memakai masker yang menutup hidung dan mulutnya. Koleganya dari Malaysia heran dan bertanya, “Kok you pakai masker seperti kami? Kan Jakarta tidak kena asap?” Menteri itu menjawab, lantaran memakai masker, tentu tidak bisa menjawab. Ia mengambil ballpointnya dan menulis di secarik kertas, “Ssttt. Mulut saya pakai masker bukannya sebab takut asap. Presiden menyuruh saya tutup mulut.” |
Tentara Terkuat |
Menurut seorang analis militer Singapura, angkatan bersenJata Indonesia adalah kekuatan militer paling kuat di dunia. Angkatan Darat-nya dengan mudah mengalahkan demonstran, Angkatan Udara-nya selalu berhasil membidik udara kosong, dan Angkatan Lautnya melumpuhkan kekuatan bonek. Sementara itu Kepolisian-nya dengan cepat bisa merobohkan para pemain bola dengan gas airmata. |
Jendral OoN |
Tersebutlah tiga orang bersaudara. Seorang buruh tani dari Siantar, seorang konglomerat, dan seorang jenderal masih bersaudara. Sangkonglomerat mengajak mereka ke restoran “steak” yang terkenal di Jakarta.Tapi mereka datang agak terlambat. Begitu masuk, si pelayan utama restoran itu dengan sopan menemui mereka dan mengatakan, bahwa restoran tak bisa melayani lagi. “Maaf, kami kekurangan daging impor,” kata sang pelayan. Buruh tani bertanya, “Daging impor itu apa, sih?” Si konglomerat bertanya, “Kekurangan itu apa?” Sedangkan si jenderal bertanya, “Maaf itu apa?” |
PANCASILA |
Apa bedanya Kapitalisme dan Sosialisme?” “Kapitalisme membuat kekeliruan sosial!,” “Sosialisme membuat kekeliruan kapital!” “Lha, kalau Pancasila?” “Pancasilaisme di jaman ini membuat kekeliruan sosial sekaligus kekeliruan kapital!” |
Srimulat Berubah Format |
Seorang antropolog asal Suriname, yang sedang berkunjung ke Indonesia, ingin melihat selucu apa sih Srimulat di televisi. Tapi pada suatu Kamis malam, acara itu tertunda, untuk kemudian batal, lantaran ada laporan khusus berisi acara kepresidenan. “Lha mana Srimulatnya,” gugat si tamu. “Lho, lha ya tadi, yang namanya Laporan Khusus itu,” jawab tuan rumah. |
Kiamat |
Perdana Menteri Malaysia, Presiden RRC dan Presiden Indonesia dipanggil Tuhan sebentar, untuk diberi info penting. Mereka bergegas-gegas datang dan Tuhan mengatakan, bahwa dunia akan kiamat pada hari Jum’at yang akan datang. Sebab itu, diminta agar ketiga kepala negara itu memberitahu kepada rakyat mereka masing-masing supaya siap. Caranya terserah. Perdana Menteri Malaysia pulang ke Kuala Lumpur berpidato di depan “Encik-encik dan puan-puan. Saya datang untuk membawa dua buah kabar atau berita. Yang satu kabar buruk, yang kedua khabar baik. Kabar yang buruk adalah bahwasanya hari akhir zaman akan tiba Jum’at pekan depan. Berita baik ialah bahwa Tuhan benar-benar ada dan Dia Maha Pengasih dan Penyayang.” Presiden RRC balik ke Beijing dan langsung ke TVRC: “Kawan-kawan Rakyat, datang dengan dua berita. Kedua-duanya berita buruk. Yang pertama, kiamat akan datang minggu depan. Berita buruk kedua: Tuhan ternyata ada”. Presiden Indonesia kembali ke Jakarta dan memanggil awak TVRI untuk merekam pidato ini: “Assalamu’alaikum warrahmatullohi wabarokatuh. Sudara-sudara, Saya selaku Mandataris daripada rakyat daripada Indonesia diberi tangggung jawab untuk memberikan khabar kepada sudara-sudara. Ada dua kabar, dan Alhamdullilah kedua-duanya kabar yang baik. Kabar baik yang pertama ialah bahwa Allah ternyata memang ada, menjaga keamanan dan ketertiban daripada semesta. Khabar baik yang ke dua ialah bahwa mulai Jum’at minggu depan, tidak akan ada lagi orang miskin di Indonesia” |
Tak Bisa Membedakan |
Seekor babi hutan dari pedalaman Timika di Irian Jaya lari ketakutan menyeberangi perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Ia merasa diburu-buru tentara Indonesia. Ia baru berhenti ketika ada seekor babi hutan Papua Nugini menyatakan bahwa ia sudah berada dalam wilayah Papua Nugini. “Mengapa Anda berlari?,’ tanya babi Papua Nugini. “Terus terang saya khawatir pada tentara Indonesia. Mereka mengebiri semua laki-laki di sana,” ujar babi Indonesia. “Tapi anda ‘kan bukan manusia. Anda ‘kan cuma seekor babi hutan?,’ “Justru itulah. Mereka mengebiri dulu baru bertanya kemudian,” ujar babi Indonesia. |
Presiden Indonesia |
Beberapa-tahun lalu Ria Enes dan bonekanya, Suzan, diundang ke acara kenegaraan. Rupanya nama Ria Enes dan suara perutnya betul-betul menarik keingintahuan presiden. Tapi, rupanya itu bikin kapok Presiden Indonesia. Soalnya ketika Suzan ditanya, apa cita-citanya, jawabannya: “Ingin jadi Presiden.” Presiden Indonesia menggerutu, “Kurang ajar, subversif, sontoloyo. Boneka saja pingin menggantikan aku. |
Bahaya Komputer |
Country Manager Intel Corp di Indonesia heran bukan kepalang. Maunya, atas nama niat baik dan tanggung jawab sosial, perusahaannya menawarkan komputer gratis pada beberapa LSM. Tapi semua LSM menolak sumbangan itu. Tahu punya tahu akhirnya sebuah LSM mengungkapkan alasannya, “Habis, ada tulisan “Intel inside, sih!” |
Terima Kasih Atas Kirimannya |
Saat menjabat sebagai Menteri Negara Urusan Khusus (Menrakus), mendapat tugas dari Presiden untuk melawat ke sejumlah negara di benua Afrika. Perjalanan tersebut untuk menemukan pola demokrasi ala Afrika. Malang tak dapat ditolak, saat berkunjung ke sebuah daerah suku terasing Afrika rupanya Harmoko terpisah dari rombongan dan stafnya. Ia ditangkap oleh sebuah kelompok suku yang masih kanibal. Di Jakarta, rupanya Presiden Indonesia sudah lama menanti kabar dan laporan Menrakus yang biasanya selalu meminta petunjuk darinya itu. Tunggu punya tunggu, datanglah sepucuk surat dari ketua suku kanibal. Isi suratnya: Dengan hormat. Terima kasih banyak atas kebaikan Anda mengutus seorang menteri kepada kami. Menteri Anda itu sungguh baik, penurut, sabar dan juga lezat. Sayang bagian otak yang selalu jadi kesukaan saya rupanya tidak ada. |
Menghindari Ancaman Intrograsi |
Dulu dua orang lelaki di pinggiran Los Palos, Timtim, ditangkap ABRI dengan tuduhan terlibat kegiatan antiintegrasi. Mereka dibawa ke Markas SGI di Dili dan menjalani proses pemeriksaan. Meski disiksa, keduanya menolak memberikan keterangan. “Di mana tempat tinggalmu?,” tanya, interogrator. “Saya tinggal di sembarang tempat,” jawab yang satu. “Kadang di ladang, di gunung, di hutan, di pantai, di rumah penduduk ...yaa... dimana saja.” Merasa buntu menghadapi perlawanan ala Timtim, sang interogrator beralih kepada lelaki satunya. “Kalau kau, tinggal dimana?” “Ah, saya bertetangga dengan dia.” |
Beda Bikini dan Pemerintah |
Seorang wartawan Amerika yang tengah berjalan-jalan di pinggir pantai Kuta di Bali bertemu dengan seorang intelektual muda yang tampaknya tengah menyaksikan kaum nudis. Wartawan Amerika segera mendekati sang intelektual muda dan bertanya, “Menurut Anda, apa perbedaan antara bikini dan pemerintah.” “Tak ada perbedaannya, yang ada justru persamaanya”, jawah sang intelektual muda, “Banyak orang justru merasa heran dengan apa yang menyebabkan mereka tetap menyantol di tempatnya. Dan semua orang sekaligus juga selalu berharap mudah-mudahan mereka segera melorot.” |
Ralat Bohong |
Sebuah surat kabar terkemuda terbitan Jakarta menurunkan headline dengan judul besar di halaman depan, ‘50% PEJABAT TINGGI KITA KORUPTOR DAN PENJAHAT’. Tentu saja keesokan harinya sang pemimpin redaksi dipanggil menghadap ke Departemen Penerangan dan ke Mabes Polri. Si pemimpin redaksi dimaki-maki dan diminta segera meralat beritanya. Bila tidak SIUPP-nya bakal dicabut. Maka keesokan harinya dimuatlah ralat berita sehari sebelumnya. Berikut ralatnya secara lengkap: “Dengan ini kami meralat headline kemarin yang berjudul 50% PEJABAT TINGGI KITA KORUPTOR DAN PENJAHAT’ yang ternyata sama sekali tidak benar. Yang benar adalah 50% PEJABAT TINGGI KITA BUKAN KORUPTOR DAN BUKAN PENJAHAT’. Dengan demikian headline yang kami turunkan dianggap tidak pernah ada.” |
Kebebasan Setelah Berbicara |
Menlu Republik Indonesia di Jakarta dalam sebuah wawancara dengan wartawan asal Portugal menegaskan, “Di sini Anda bisa menemukan kebebasan untuk berbicara seperti yang biasa Anda temukan di negeri Anda. Anda bebas untuk berbicara apa saja!” Wartawan Portugal lantas bertanya, “Tapi apakah saya bisa menemukan kebebasan setelah berbicara!” |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar