Awalnya Andalusia berada di bawah kekuasaan Bani Umayah. Namun setelah kekuasaan mereka berakhir, Andalusia dikendalikan beberapa kerajaan atas kesamaan klan alias mulku at thawaif.
Peristiwa proses jatuhnya tiga kota besar di Andalusia; Qulamariyah, Valencia, dan Toledo mengisahkan secara jelas sifat egois kelompok dari klan-klan yang begitu kuat. Tak jarang terjadi saling serang antar sesama Muslim sendiri.
Sebaliknya, terhadap penguasa-pengusa Kristen yang sebenarnya menjadi ancaman utama, mereka malah bersikap manis. Bahkan mereka selalu berusaha menghindari peperangan dengan penguasa Kristen dan lebih memilih membayar upeti. Semoga kita bisa mengambil pelajaran berharga dari peritiwa yang amat menyedihkan ini.
Jatuhnya Valencia
(Kota Muslim, Diincar Kaum Muslim dan Kristen)
Dua pemerintahan Muslim bersaing untuk memperoleh bantuan dari kerajaan Kristen. Bani Hud meminta agar mereka membantu menyerang Valencia, sedangkan Valencia meminta perlindungan dari serangan Bani Hud.
Pada tahun 457 H, Fernando pemimpin Qisytalah dengan penuh percaya diri menyerang Valencia yang saat itu dipimpin oleh Abdul Malin bin Abdul Aziz. Keinginan menyerang Valencia, sesungguhnya sudah tumbuh sejak berhasil menduduki Qulamriyah dengan tanpa peperangan satu tahun sebelumnya.